Tuesday, May 11, 2010

Dicintai...,atau mencintai,,,,, pilih yang mana?




suatu hari seseorang yang sedang putus cinta mengangis di taman...
Datang seseorang bertanya padanya, "mengapa kamu menangis...!"
Dijawabnya, "aku sangat sedih, kekasihku meninggalkan aku..!"
Orang itu tertawa sambil berkata, "Kamu bodoh sekali.."
Dijawabnya, "Kamu tak punya perasaan atau bagaimana??? Aku sedang putus cinta dan ini sudah cukup menyedihkan. Tak apalah kalau kamu tak membujukku, tp mengapa kamu tega menertawai ku juga...?"
"Bodoh...! kamu tak perlu sedih, karna yg seharusnya sedih adalah dia!" kata org itu.
"Kenapa dia yg bersedih, kan dia yg memutuskan aku???" jawabnya.
"Karna kamu hanya kehilangan org yg TAK MENCINTAIMU, tetapi dia KEHILANGAN ORANG YANG SANGAT MENCINTAINYA" jawab orang itu.


Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah.
Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.
Semoga kalian beruntung menemukan orang seperti itu.


MENCINTAI
Setiap liat dia aja, hati jadi berbunga-bunga.
Apalagi waktu dia lewat menebar aroma, sekilas menegur sapa, tersenyum & menatap manja … aaahh hati jadi berdebar-debar dibuatnya … (ntar lama-lama sakit jantung, lho!).
Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak.
Sepanjang hari hanya nikmat bila sedang membayangkan wajahnya. (Waduh, dah komplit tuh : zina hati, zina mata, zina penciuman. Weleh..weleh, bisa rusak tuh iman. Sadar, neng!! Nyebuuuut !!!) :migreen:
Makin lama rasa semakin dalam.
Liat dia jalan ama cewe lain aja, hati PANASSS … curigaan.
Nafsu makan semakin hilang, badan semakin kurus … karena cinta. (lagi diet ceritanya!) :D
Melamun pun jadi semakin dalam. Sampai-sampai kehadirannya seolah terasa nyata. (Waahh .. dah mulai gawat nih) :shock:
Ahh … indahnya romansa dimabuk cinta … *#Hurgh..*@#. (Ops … jadi mabuk beneran deh) :oop


DICINTAI
Kadang kala karena kita ga cinta, ngeliat dia muncuuull … mulu. Rasanya SEBEL!!
Hari ini bawa bunga … (kelopaknya duit 50rb-an)
Besok bawa brownies.
Lusa bawa Laptop … ( mau diservis, kang?)
Lusanya lagi bawa si “Lusi” … ( lho? ) :shock:
Buesyoknya lagi … bawa “Bom Bunuh Diri” ………. (Aaaargh !!! Terorisss ! ) :migreen:
Walau kadang tingkah lakunya nyebelin banget. Tapi ada kalanya kita dibuat tertawa meliat tingkahnya, tersenyum saat membuka hadiah-hadiah kecilnya, tersanjung oleh rayuan gombalnya.
Seringkali dicintai terasa lebih membahagiakan.
Hidup terasa lebih bermakna & “berwarna” karena kehadiran seseorang … yang membuat diri kita terasa Berharga.


Nah, bagaimana dengan anda ???

Saturday, May 1, 2010

Arah kiblat bergeser 30 cm

Dengan pergeseran bumi maka kita harus menggeser arah kiblat kita supaya ibadah kita bisa afdol....    Majelis Ulama Indonesia, melakukan klarifikasi atas pemberitaan mengenai bergesernya arah kiblat di Indonesia. Wakil ketua Komisi Fatwa MUI, Ali Mustafa Yakup, mengatakan, bahwa arah kiblat Indonesia telah bergeser sebesar 30 sentimeter dari arah aslinya. Perhitungan pergeseran ini sendiri didasarkan pada perhitungan yang dilakukan dengan metode ukur satelit.

“Pergeseran ini terjadi akibat gempa yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Selain itu, pergeran lempeng bumi, secara perlahan juga mempengaruhi arah kiblat,” ujar Mustafa, seperti yang dilansir Metro TV. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, MUI sebelumnya meminta agar para pengurus mesjid di seluruh Indonesia dapat menyesuaikan kembali arah kiblat yang ada di setiap mesjid. MUI meminta hal ini perlu dilakukan karena akibat pergeseran lempengan bumi, arah kiblat dari Indonesia ke Mekkah bergeser sekitar 30 centimeter lebih ke kanan. Karena itu, arah kiblat masjid perlu disesuaikan.

“Jadi, harus disesuaikan dengan penemuan terbaru. Kalau melenceng 1-2 atau 5 cm tidak begitu masalah. Ini kan bergeser cukup besar sekitar 30 sentimeter lebih,” ujar ketua MUI, Amidhan.

Ali Mustapa sendiri kemudian melanjutkan, untuk mengatasi hal tersebut, MUI membuat fatwa yang menyatakan arah kiblat mengarah ke ka'bah di Tanah Suci Arab Saudi. Bagi umat Islam di Indonesia, arah kiblat itu menghadap ke barat. Ini karena letak geografis Indonesia di bagian timur ka’bah.

“MUI merekomendasikan pengelola masjid hanya mengubah arah kiblat tanpa membongkar bangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah arah kiblat menuju arah barat, sesuai dengan arah geografis Indonesia terhadap ka’bah di Makkah,” tambahnya.

Menentukan Arah Kiblat


KOMPAS.com - Arah kiblat menjadi prasyarat menjalankan ibadah shalat. Di mana pun umat Islam menjalankan ritual keagamaan itu, mereka harus berkiblat ke Kabah di Mekkah. Penentuan arah kiblat tentu tak masalah bagi mereka yang berada di dekat Kabah. Bagaimana memastikannya jika berada jauh dari tempat suci itu?
Beberapa waktu lalu di internet muncul tulisan Usep Fathudin, mantan Staf Khusus Menteri Agama, yang mengungkap beragam arah kiblat masjid-masjid di Jakarta. Kesahihan kiblat suatu masjid, menurutnya, perlu dicapai sebelum masjid dibangun. Hal itu karena pergeseran 1 sentimeter saja bisa berarti 100 kilometer penyimpangan jaraknya.
Meskipun begitu, menurutnya, akurasi arah kiblat 100 persen memang tidak diwajibkan dalam shalat, seperti tersebut dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 144, yang memerintahkan untuk shalat ke arah kiblat. ”Kata-kata ’ke arah’ ditafsirkan sebagai usaha maksimal mengarahkan shalat kita ke Kabah di Mekkah,” urainya.
Walaupun begitu, upaya untuk mendekati ketepatan arah ke kiblat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Usep menyebutkan, penentuan arah kiblat Masjid Al Mukhlishun di Griya Depok Asri, Depok Tengah, yang berdiri tahun 2001, menggunakan suatu kompas kecil berbahasa Inggris, dengan tulisan Latin dan Arab.
Pada alat penunjuk arah itu tertulis bahwa untuk Jakarta dan sebagian besar kota di Indonesia, arah utara jarum kompas harus menunjuk angka 9 sebagai arah kiblat.
Kenyataannya, survei arah kiblat yang dilakukannya di berbagai masjid besar di Jakarta memperlihatkan, kompas yang digunakannya menunjuk arah yang berbeda-beda di tiap tempat ibadah itu, berkisar dari 7,5 hingga 9.
Penentuan arah kiblat yang dipakai umumnya mengacu pada arah utara geografis sebenarnya, yang memakai arah kompas atau jarum magnetik yang disebut ”pencari arah Kabah”. Arah jarum magnetik di kompas mengarah berdasarkan kutub magnetik Bumi di kutub utara.
Ternyata arah utara magnetik Bumi itu berbeda di tiap kota dari waktu ke waktu. Hal ini dipengaruhi oleh rotasi Bumi. Penelitian menunjukkan arah utara magnetik terus bergeser sekitar 4,8 kilometer per tahun. Pada tahun 2005 pergeserannya mencapai 800 kilometer dari kutub utara sebenarnya. Pada 2050 diperkirakan utara magnetik Bumi mendekati Siberia.
Qibla Locator
Penggunaan kompas sebagai penunjuk arah kiblat belakangan memang dianggap kurang akurat. Belakangan diperkenalkan peranti lunak Qibla Locator yang termuat dalam situs webhttp://www.qiblalocator.com.
Qibla Locator atau penunjuk arah kiblat antara lain dirancang oleh Ibn Mas’ud dengan menggunakan peranti lunak aplikasi Google Maps API v2, sejak tahun 2006. Pengembangan tampilan dan aplikasinya kemudian melibatkan Hamed Zarrabi Zadeh dari Universitas Waterloo di Ontario, Kanada.
Pada Qibla Locator versi Beta seri 0.8.7 itu dilengkapi dengan geocoding dari Yahoo, pengontrol arah pada citra peta, dan indikator tingkat pembesaran. Hingga September 2007 dihasilkan empat versi Beta dengan beberapa aplikasi tambahan, Geocoder, dan tampilan jarak.
Dengan Qibla Locator yang berbasis Google Earth ini dapat diketahui arah kiblat dari mana pun kita berada. Untuk mengetahuinya, di bagian atas situs itu ada kotak untuk memasukkan lokasi, alamat atau nama jalan, kode pos, dan negara atau garis lintang dan garis bujur.
Maka di sisi kanan gambar peta akan muncul besaran arah kiblat atau kabah dan jaraknya dari posisi lokasi yang kita masukkan. Peranti lunak ini, menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sangat membantu guna mengecek arah kiblat secara akurat. ”Ini bisa untuk koreksi massal masjid-masjid di Indonesia,” katanya.
Bayangan matahari
Thomas, pakar astronomi dan astrofisika, mengemukakan bahwa ada penentuan arah kiblat yang menggunakan bayangan Matahari. Sekitar tanggal 26-30 Mei pukul 16.18 WIB dan 13-17 Juli pukul 16.27 WIB Matahari tepat berada di atas kota Mekkah.
Pada saat itu Matahari yang tampak dari semua penjuru Bumi dapat dijadikan penunjuk lokasi Kabah. Begitu pula bayangan benda tegak pada waktu itu juga dapat menjadi menentu arah ke kiblat.
Selain itu untuk daerah yang tidak mengalami siang, sama dengan Mekkah, waktu yang digunakan adalah saat Matahari di atas titik yang diametral dengan Mekkah. Waktu yang dapat dijadikan patokan penunjuk kiblat untuk wilayah tersebut adalah Matahari pada tanggal 12 hingga 16 Januari pukul 04.30 WIB dan 27 November hingga 1 Desember pukul 04.09 WIB.
Cara ini menurutnya paling mudah untuk mengoreksi arah kiblat, termasuk untuk garis saf di dalam masjid. Begitu mudah sehingga orang awam pun dapat melakukannya.
ADI WINZ blogZ © 2010.